Ukhuwwah for Peace: Konferensi Trilateral Ulama di Bogor dan Signifikansi Politisnya

Oleh Muhammad S. C. Gemilang

Artikel ini adalah bagian dari Foreign Policy in Review 2018, rilis tahunan yang dibuat oleh FPCI chapter UGM yang berisi tinjauan terhadap peristiwa-peristiwa penting politik luar negeri Indonesia sepanjang satu tahun.

Unduh versi lengkap pdf “Foreign Policy in Review 2018" di http://ugm.id/FPIR2018

Indonesia kembali menunjukkan perannya dalam dunia Islam dengan terselenggaranya Konferensi Trilateral Ulama yang dihadiri oleh ulama dari tiga negara, yakni Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan di Bogor pada hari Jumat, 11 Mei 2018. Presiden Joko Widodo membuka konferensi tersebut dengan tema “Islam Rahmatan lil ‘Alamiin: Perdamaian dan Stabilitas di Afghanistan”. Terdapat lima isu pokok yang menjadi bahasan utama dalam konferensi yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia tersebut yakni persaudaraan dan persahabatan di dalam dunia Islam, ekstremisme dan kekerasan, toleransi, serta peran ulama dan negara (Santi, 2018). Beberapa tokoh nasional yang hadir dalam konferensi tersebut antara lain adalah Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MUI Ma’ruf Amin, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan juga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, diikuti dengan beberapa ulama nasional salah satunya adalah Quraish Shihab (Djafar, 2018; Republika, 2018).

Konferensi yang melibatkan 53 ulama dari ketiga negara dengan penduduk mayoritas Muslim tersebut menghasilkan The Bogor Ulema Declaration of Peace yang berisi 12 poin yang menekankan dukungan terhadap upaya perdamaian di dunia Islam khususnya di Afghanistan. Peran ulama sebagai warisatul anbiya’ atau pewaris dari para nabi juga ditekankan dalam mendukung dan menjaga upaya perdamaian yang ada (Utama, 2018). Penolakan terhadap kekerasan dan terorisme yang bersumber dari ekstremisme agama juga ditekankan dalam deklarasi tersebut sebagai salah satu bagian dari pesan perdamaian yang termaktub di dalam Islam. Al-Quran dan Sunnah, menurut Quraish Shihab yang merupakan salah satu ulama perwakilan dari Indonesia harus dijadikan sebagai pedoman untuk terus menjaga persaudaraan antar umat muslim dan menjadi landasan bagi resolusi konflik di antara kaum muslim.

Melalui konferensi ini, Indonesia kembali menorehkan namanya dalam kancah politik internasional khususnya di hadapan negara-negara Islam. Penandatanganan Deklarasi Bogor yang dilakukan di Istana Negara telah secara simbolis memperlihatkan signifikansi Indonesia sebagai kontibutor utama dalam menciptakan perdamaian di dunai Islam (Santi, 2018). Peran ini kembali dipertegas melalui pernyataan dari Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, yang menyatakan bahwa inisiatif Indonesia — melalui MUI — merupakan bentuk tanggung jawab Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar untuk menjadi inisiator perdamaian di negara-negara muslim (Gumelar, 2018). Dalam konferensi ini, Indonesia dapat dilihat sebagai broker of peace, suatu kekuatan tertentu yang memiliki signifikansi di antara negara-negara berpenduduk muslim lainnya. Faktor historis dan demografis Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah intelektualitas Islam yang terpandang secara internasional (cf. Azra, 2004) dan sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia semakin diperkuat dengan peran Indonesia dalam konferensi ini.

The Bogor Ulema Declaration of Peace

Selain itu, konferensi ini juga memiliki fungsi untuk mengkonstruksi identitas bersama akan Islam yang moderat dan damai. Stigma akan negara-negara Islam seringkali memperlihatkan Islam sebagai kekuatan yang menjustifikasikan kekerasan sebagai metode dalam penyebarannya. Stigma yang muncul pasca beberapa aksi kekerasan dan terorisme dari kelompok radikal tersebut seringkali berujung kepada generalisasi terhadap Islam yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok populis sayap kanan di dunia Barat. Adanya konferensi dan deklarasi ini menjadi upaya untuk menegaskan kepada dunia internasional tentang identitas Islam moderat yang kontra terhadap segala bentuk kekerasan.

Penegasan identitas ini bukan hanya membentuk reputasi Indonesia dalam politik internasional. Di ranah domestik, hal ini akan menguatkan legitimasi ke-Islaman Presiden Joko Widodo di tengah gelombang kritik dari kalangan Islamis. Presiden Joko Widodo melalui konferensi ini telah menunjukan ikatannya dengan negara-negara Islam dan juga telah memperlihatkan posisinya sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia Islam. Beberapa ulama Indonesia yang berada pada acara tersebut juga telah memperlihatkan wajah Islam moderat yang menjadi preferensi Presiden Joko Widodo dan kubunya di tengah persaingan dengan kelompok yang menghendaki Islam yang lebih ketat. Deklarasi Ulama ini karenanya dapat dianggap sebagai momen yang penting bagi posisi pemerintah Indonesia pada masa kini baik pada tataran politik internasional maupun domestik.

Referensi

Djafar, A.. (2018, Mei 12). Tiga Negara Deklarasi Ulama Trilateral untuk Perdamaian. Gatra. Diambil pada 13 Januari 2019, dari https://www.gatra.com/rubrik/nasional/322155-Tiga-Negara-Deklarasi-Ulama-Trilateral-untuk-Perdamaian.

Gumelar, G.. (2018, Mei 12). Deklarasi Ulama Bogor, Langkah Awal Perdamaian Afghanistan. CNN Indonesia. Diambil pada 11 Januari 2019, dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180512011034-106-297578/deklarasi-ulama-bogor-langkah-awal-perdamaian-afghanistan.

Republika. (2018, Mei 11). Trilateral Ulema Conference to create peace in Afghanistan. Republika.co.id. Diambil pada 13 Januari 2019, dari https://www.republika.co.id/berita/en/islam-in-archipelago/18/05/11/p8k42k414-trilateral-ulema-conference-to-create-peace-in-afghanistan.

Santi, N.. (2018, Mei 11). Trilateral, RI Dorong Perdamaian Afghanistan-Pakistan. CNN Indonesia. Diambil pada 11 Januari 2019, dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180511080616-106-297305/trilateral-ri-dorong-perdamaian-afghanistan-pakistan.

Utama, A.. (2018, Mei 11). Konferensi Trilateral Ulama Hasilkan “Deklarasi Bogor” untuk Perdamaian. VOA Indonesia. Diambil pada 13 Januari 2019, dari https://www.voaindonesia.com/a/konferensi-trilateral-ulama-hasilkan-deklarasi-bogor-untuk-perdamaian/4389637.html.

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet