Thomas Cup: Selebrasi Tanpa Merah Putih

Oleh: Fransisca Octaviani Panjaitan

Setelah beberapa tahun, Indonesia kembali memegang gelar juara Thomas Cup, mengalahkan Cina dan menjadikan kemenangan ini ke-14 kalinya bagi Indonesia, mengalahkan Cina yang hanya 10 kali. Di dalam sorot serta sorak meriah dari seluruh pendukung tim Indonesia, terdapat kesedihan ketika perwakilan tim Indonesia naik ke podium, dilatar belakangi bendera PBSI dan bukan Sang Merah-Putih. Hal ini pun kemudian dipertanyakan banyak orang atas mengapa situasi ini terjadi, dan ditemukan bahwa ternyata sanksi dari World Anti-Doping Agency (WADA) terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) yang belum memenuhi persyaratan yang diajukan WADA (CNN Indonesia, 2021).

Hal ini sangat disesalkan dan juga dikritik oleh berbagai kalangan. Menpora sendiri mengatakan bahwa mereka merasa sedih akan hal yang terjadi. Sorotan sendiri mulai ditujukan pada LADI serta Komisi Olimpiade Indonesia (KOI) yang menjadi aktor utama dalam kasus ini. Dikarenakan syarat yang tidak terpenuhi, Indonesia tidak hanya dirugikan dengan situasi tidak dapat menunjukkan bendera merah putih di kancah podium, namun juga dengan peniadaan Indonesia sebagai tuan rumah regional maupun dunia (Dewi, 2021). Hal ini juga menurunkan kemungkinan untuk bidding di dalam berbagai ajang perhelatan olahraga lainnya seperti Sudirman Cup, ASEAN Games, dan lain-lain.

Jika dilihat dalam sudut pandang diplomasi, tentu tiadanya Sang Merah-Putih sangat disayangkan dikarenakan ini sebenarnya kesempatan bagus untuk memperkuat fondasi sports diplomacy yang sudah dibangun sebelumnya, Kemenangan Greysia-Apri dan bahkan sikap Presiden Jokowi yang mengajak Sultan Brunei bermain badminton sembari bernegosiasi menunjukkan bahwa Indonesia sudah mengarah pada penguatan diplomasi olahraga (Makna Bulu Tangkis Bagi Jokowi, 2021). Momentum yang ada, dengan mulai turunnya kepedulian Inggris terhadap bulu tangkis juga menjadi waktu yang pas bagi Indonesia untuk mengepakkan sayapnya dan mulai mendominasi. Namun, jika sistem yang ada secara internal masih memiliki banyak tantangan, maka kesempatan ini juga belum dapat tercapai.

References

CNN Indonesia, 2021. Thomas Cup: Kronologi Indonesia Tak Bisa Kibarkan Merah Putih. [online] CNN Indonesia. Available at: <https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20211018062551-170-708990/thomas-cup-kronologi-indonesia-tak-bisa-kibarkan-merah-putih>.

detikcom, T., 2021. Mencuat Kritik Kala Merah Putih Tak Berkibar di Thomas Cup. [online] detiknews. Available at: <https://news.detik.com/berita/d-5773154/mencuat-kritik-kala-merah-putih-tak-berkibar-di-thomas-cup/3>.

Dewi, R., 2021. Kronologi Indonesia Tak Bisa Kibarkan Merah Putih di Piala Thomas 2020 Halaman all — Kompas.com. [online] KOMPAS.com. Available at: <https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/18/134500765/kronologi-indonesia-tak-bisa-kibarkan-merah-putih-di-piala-thomas-2020?page=all>.

PinterPolitik.com. 2021. Makna Bulu Tangkis Bagi Jokowi. [online] Available at: <https://www.pinterpolitik.com/in-depth/makna-bulu-tangkis-bagi-jokowi>.

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet