Tarik Ulur Indonesia-Korea Selatan dalam Proyek Pengembangan Jet Tempur KFX-IFX

Oleh: Aridiva Firdharizki

Bukan dalam bidang sosio-kultural, kali ini Indonesia dan Korea Selatan tengah menjalin kerjasama dalam bidang pertahanan melalui proyek pengembangan jet tempur Korean Fighter eXperimental-Indonesian Fighter eXperimental (KFX-IFX). Pada Jumat (09/04), peluncuran prototipe jet tempur KFX/IFX sukses dilaksanakan setelah melewati lebih dari satu dekade masa pengembangan (Yonhap, 2021). Peluncuran tersebut tentu menandai capaian besar dalam kerjasama kedua negara meski terdapat beberapa prahara yang masih menghantui.

Bukan barang baru, proyek pengembangan jet tempur KFX-IFX telah bermula sejak 2010, ketika Indonesia memperoleh ajakan dari Korea Selatan untuk bekerja sama dalam pengadaan pesawat tempur yang mempunyai rentang spesifikasi teknis 4.5 (Armandha et al., 2016). Namun, kesediaan Indonesia untuk menerima ajakan tersebut rupanya tidak cukup untuk memuluskan proyek antara keduanya. Dalam perjalanannya, terdapat tarik ulur dari kedua negara sehingga terjadi beberapa penundaan yang semakin dipicu oleh permasalahan transfer teknologi dan pembiayaan.

Pada tahun 2020, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono, sempat menyebut bahwa pemerintah mengalami keraguan terhadap proyek antara pihaknya dengan Korea Selatan. Secara blak-blakan, beliau menyampaikan bahwa manfaat yang didapat Indonesia dari proyek ini tidak terlalu signifikan. Pasalnya, Indonesia harus menggelontorkan dana yang cukup besar untuk mengirim teknisi ke Korea Selatan dan hanya akan mendapatkan 15% kepemilikan atas satu prototipe yang dihasilkan dari proyek tersebut sebagai gantinya (CNBC Indonesia, 2020). Di sisi lain, Korea Selatan juga sempat bimbang untuk melanjutkan proyek karena Indonesia belum membayar penuh biaya komitmen yang dijanjikan (CNBC Indonesia, 2021).

Oleh karena itu, banyak pihak tidak mengira bahwa proyek antara kedua negara rupanya masih berlangsung hingga saat ini. Peluncuran prototipe jet tempur KFX-IFX seolah menjadi bukti keluluhan antara keduanya untuk kembali melanjutkan proyek. Tak hanya itu, menteri pertahanan kedua negara juga sepakat bahwa proyek ini telah melambangkan kepercayaan antara Indonesia dengan Korea Selatan. Meski demikian, pertemuan manis kedua negara masih meninggalkan sejumlah pertanyaan, salah satunya mengenai solusi permasalahan pembiayaan. Pada tahap ini, permasalahan tersebut harus segera diselesaikan, baik melalui renegosiasi maupun metode lain, guna menghindari kegagalan proyek antara kedua negara yang pada akhirnya hanya akan mencederai ‘lambang kepercayaan’ yang telah terbangun sebelumnya.

Referensi:

Armandha, S. T., Sumari, A. D. W., & Rahmadi, H. B. (2016). Ekonomi Politik Kerja Sama Korea Selatan-Indonesia dalam Joint Development Pesawat Tempur KFX/IFX. Global Strategis, 10(1), 75–94.

Seok-min, Oh. (2021, April 9). S. Korea sets milestone with first fighter prototype, but challenges remain. Diakses pada 16 April 2021, dari https://en.yna.co.kr/view/AEN20210409005600325.

Sorongan, Tommy. (2020, Desember 31). Ternyata Ini yang Bikin RI Tak Happy Bikin Jet Tempur KFX. Diakses pada 16 April 2021, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20201231095117-4-212736/ternyata-ini-yang-bikin-ri-tak-happy-bikin-jet-tempur-kfx.

Sorongan, Tommy. (2021, April 9). Ada Tanda-Tanda RI Luluh Lanjutkan Proyek Jet Tempur KFX. Diakses pada 16 April 2021, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20210409194317-4-236731/ada-tanda-tanda-ri-luluh-lanjutkan-proyek-jet-tempur-kfx.

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet