Returns of The Angels: “What worries me, what excites me about the world”

oleh: Ricardo Christian Tiopan

Kekhawatiran selalu menjadi momok setiap insan manusia. Hal ini akan
terus berlanjut ketika kekhawatiran menguasai diri tanpa adanya tindakan untuk menanggulanginya. Jika hal ini terus menerus bergulir maka kemungkinan kekhawatiran di dalam pribadi kita memberikan efek domino kepada sekitar, khususnya manusia. Hasil dari efek domino ini terakumulasi dan menyebabkan seluruh manusia di muka bumi memiliki kekhawatiran yang sama dan tidak bisa ditanggulangi. Sehingga bila hal tersebut terjadi dunia akan “gelap”.

Kekhawatiran tiap manusia berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan
inilah yang dapat membuka pemikiran setiap manusia untuk tidak hanya merasa bahwa kekhawatirannya adalah yang paling buruk namun — mungkin — ada yang lebih buruk lagi. Perbedaan rasa ini kemudian dipaparkan oleh pribadi-pribadi yang terbuka hatinya secara utuh untuk mau berbagi kepada semua. Farhanissa, seorang presenter, mengungkapkan isi hatinya bahwa kekhawatirannya adalah minat literasi di Indonesia yang sangat rendah. Cukup menohok bagi beberapa pribadi karena benar adanya. Literasi sangat penting dan membantu di berbagai aspek. Literasi membantu untuk bisa berkomunikasi dengan baik. Literasi menambah wawasan pengetahuan agar sebagai manusia dapat saling bertukar pendapat. Dan ini menjadi hentakan bagi masyarakat Indonesia, bahwa banyak orang berbondong-bondong membuat sebuah karya tulisan yang bagus dan menarik, tetapi minat literasi rendah. Sehingga kata-kata yang diungkapkan terkadang kurang hidup, kurang nyata, dan kurang mengena. Apakah Anda salah satunya?

Selain tentang literasi, Farah Quinn seorang koki bercerita tentang
kekhawatirannya tentang overfishing di Indonesia. Overfishing adalah kondisi dimana ikan diambil ketika belum sempat bereproduksi. Sehingga menyebabkan sumber hewani dari laut berkurang dan kemungkinan kedepannya masyarakat akan sulit sekali memakan hasil laut. Sungguh menyedihkan mengingat Indonesia negara dengan perairan yang cukup luas. Dapat berkaca bahwa betapa menyedihkannya kehidupan di masa depan! Hal ini juga didukung lagi oleh pernyataan dari Kelly Tandiono, seorang model, bahwa tidak hanya overfishing yang membuat ia khawatir tetapi juga tentang rusaknya laut Indonesia. Terbukti dengan banyaknya cemaran di dalam laut. Semakin kesini bukan semakin membaik justru memburuk. Miris sekali mengingat juga sudah digaungkan bahwa dunia sedang krisis kerusakan lingkungan dan sekali lagi berkacalah pada masa depan. Apakah Anda melihatnya?

Paparan kekhawatiran yang sebelumnya dijabarkan melihat dari faktor
eksternal. Mari dipersimpit lagi menjadi internal. Internal yang dimaksud adalah diri kita, jiwa kita, dan raga kita. Tara Basro, seorang bintang film, memberikan garis bawah bahwa sesungguhnya yang sekarang sedang marak adalah tentang kesehatan mental. Ya, benar. Kesehatan mental penting karena akan berpengaruh dalam hal bertindak di semua aspek kehidupan seperti bagaimana berinteraksi dengan manusia dan menyikapi diri di tengah masyarakat. Sedih, sangat sedih, ketika melihat bahwa masyarakat Indonesia belum sadar akan hal itu dan masih menganggap hal tersebut tidak penting, cari muka, atau penyakit bawaan jika ada seseorang yang mengaku kesehatan mentalnya sedang terganggu. Apakah Anda salah satunya? Kesehatan mental yang terganggu dapat terjadi karena lingkungan yang kurang mendukung, sehingga mental manusia menjadi bungkam. Kebungkaman yang terkadang menimbulkan efek terhadap keberinteraksian mereka di tengah masyarakat.

Sehingga, refleksi utama dari semua problematika yang ada: Apakah Anda
dapat mencegah atau menanggulanginya? Jawabannya bisa, tinggal bagaimana kita sebagai manusia mencari cara dan menerapkannya. Saya yakin, efek domino juga berlaku dalam hal ini. Perlahan namun pasti dan definisi dunia “gelap” akan berubah menjadi dunia “terang”.

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet