Ramai-Ramai ke Planet Merah: Jilid Baru Perlombaan Antariksa?
Oleh: Aridiva Firdharizki
Meski planet sendiri masih terjebak dalam pusaran pandemi, tiga wahana antariksa siap meluncur ke Mars pada musim panas tahun ini. Ketiga wahana tersebut ialah Mars Perseverance Rover milik Amerika Serikat, Tianwen-1 milik Tiongkok, dan Al-Amal milik Uni Emirat Arab (Goswami, 2020).
Ambisi ketiga negara untuk tetap meluncurkan misinya ke Mars di tengah pandemi rupanya bukan tanpa pertimbangan. Faktanya, bulan Juli-Agustus tahun ini memang saat yang optimal bagi peluncuran misi Mars, mengingat si Planet Merah akan berada pada garis idealnya dengan Bumi (Dunn, 2020). Kesempatan yang muncul karena kedekatan jarak antara Bumi-Mars ini hanya terjadi setiap 26 bulan sekali. Dengan kata lain, kesempatan yang sama baru akan muncul lebih dari dua tahun yang akan datang (Palca, 2020).
Kendati Mars Perseverance Rover, Tianwen-1, dan Al-Amal memiliki objek penelitian yang berbeda, peluncuran wahana antariksa ini dianggap dapat menjadi ajang unjuk gigi bagi negara yang terlibat. Hubungan yang memanas antara Amerika Serikat dan Tiongkok akhir-akhir ini juga menghadirkan spekulasi bahwa peluncuran Mars Perseverance Rover dan Tianwen-1 digadang-gadang akan menjadi perlombaan antariksa jilid baru. Benarkah demikian?
Hingga saat ini, baik Amerika Serikat, Tiongkok, maupun Uni Emirat Arab belum memberikan pernyataan apapun terkait alasan politis di balik misinya ke Mars. Justru, kini berbagai negara melalui badan antariksanya masing-masing dinilai lebih kooperatif dalam mengupayakan pemajuan ilmu pengetahuan. National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Badan Antariksa Uni Emirat Arab telah berkomitmen untuk membuka data hasil misinya kepada publik (Nature, 2020). Sementara itu, pada misi antariksa sebelumnya, Tiongkok juga telah membuka data hasil penelitiannya. Hal ini tentu tidak menutup kemungkinan bahwa Tiongkok juga akan melakukan hal yang sama dengan data hasil temuannya di Mars kelak.
Sejak munculnya perlombaan antariksa antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet di era Perang Dingin, misi antariksa memang kerap diafiliasikan sebagai ajang kontestasi bagi negara. Namun, melihat situasi yang ada, akankah misi ke Mars menjadi babak baru perlombaan antariksa atau malah sebaliknya? Alih-alih bersaing, negara-negara kiranya dapat mengusahakan terjalinnya hubungan yang baik untuk menjalankan misi ke planet tetangga ketika hubungan mereka di planet sendiri sedang pelik-peliknya.
Referensi:
Dunn, Marcia. (2020). Spacecraft gets ready for Mars launch: NASA, China and UAE hope to find signs of life. Diakses pada 16 Juli 2020 melalui: https://globalnews.ca/news/7169312/
mission-to-mars-launch-nasa-china-uae/
Goswami, Namrata. (2020). Why Is China Going to Mars?. Diakses pada 16 Juli 2020 melalui: https://thediplomat.com/2020/07/why-is-china-going-to-mars/.
Nature. (2020). ‘How to reach another planet when a pandemic is hobbling yours’, The International Journal of Science, 583 (7), pp. 167, doi: 10.1038/d41586–020–02000–5.
Palca, Joe. (2020). It’s A Good Time To Head To Mars. Diakses pada 16 Juli 2020 melalui: https://www.wfae.org/post/its-good-time-head-mars.