Menelusuri Ketegangan Cina-Taiwan secara Garis Besar

Oleh: Mas Intan Putri Apriani

Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representative) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan dipandang Cina sebagai langkah provokatif yang mengancam perdamaian. Cina menilai kedatangan tersebut melanggar komitmen pengakuan yang diberikan AS pada Republik Rakyat Cina sebagai satu kesatuan pada tahun 1979 (The Economist, 2022). Taiwan mengklaim bahwa Cina telah meluncurkan 11 serangan rudal balistik ke perairan di sekitar pantai timur laut dan barat daya Taiwan sebagai respon kunjungan singkat tersebut (Davies & Lukov, 2022).

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menggambarkan kunjungan Nancy Pelosi sebagai suatu hal yang “irasional dan tidak bertanggungjawab” (BBC, 2022). Cina berpendapat bahwa Amerika telah melanggar kesepakatan atas kebijakan ‘Satu Cina’, dimana AS mengakui Taiwan berada di bawah yurisdiksi Cina.

Berdasarkan catatan historis, konflik antara Cina dan Taiwan berawal dari Perang Saudara antara Partai Kuomintang dan Partai Komunis Cina. Partai Komunis Cina memenangkan peperangan kedua dan mengambil alih Beijing pada tahun 1949. Sementara para pendukung partai nasionalis Kuomintang meninggalkan dataran besar Cina menuju Taiwan. Partai ini kemudian memimpin Taiwan selama beberapa dekade.

Cina berargumen bahwa Taiwan pada mulanya adalah bagian dari Cina, sementara Taiwan menegaskan bahwa Taiwan tidak pernah menjadi bagian dari Republik Tiongkok Modern yang didirikan Mao Zedong pada tahun 1949 (Brown, 2022).

Objektivitas operasi militer yang dilakukan Cina di Taiwan adalah memberikan rasa takut pada pemilih untuk memberikan suara pada Partai Presiden Tsai, Partai Demokratik Progresif, pada pemilihan tahun 2024. Partai ini cenderung mempromosikan kemerdekaan Taiwan dibandingkan Partai Kuomintang yang lebih pro-unifikasi. Sementara Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, melihat Cina menjadikan kunjungan Nancy Pelosi sebagai dalih untuk menjalankan rencana invasi (The Economist, 2022).

Eskalasi ketegangan antara Cina dan Taiwan memiliki implikasi yang cukup signifikan. Secara geografis, Taiwan terletak di antara Timur Laut Asia dan Asia Tenggara. Hal ini menjadikan ketegangan militer antara Cina dan Taiwan akan lebih mengancam keamanan kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dibandingkan kawasan lain secara langsung maupun tidak. Di kawasan ASEAN, beberapa penerbangan telah dibatalkan atau dialihkan jalur disebabkan aktivitas militer yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (Kabinawa, 2022). Sedangkan, secara ekonomi, Taiwan memiliki peran signifikan dalam lingkup global. Sebagai gambaran, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) misalnya adalah pemasok lebih dari separuh pasar peralatan elektronik (BBC, 2022). Jika konflik terus berlangsung, pasokan akan mengalami kelangkaan dan kenaikan harga.

Eskalasi dan de-eskalasi krisis akan sangat bergantung pada kebijakan dan respon pemimpin Cina, Taiwan, dan AS. Apabila Cina terus bertekad merealisasikan unifikasi dan konsolidasi keuntungan di wilayah Taiwan secara koersif, sedangkan AS memutuskan untuk mengintervensi, intensitas konflik akan meningkat.

Mas Intan Putri Apriani adalah anggota divisi Riset and Pengembangan RnD FPCI UGM. Tulisan ini melambangkan pandangan pribadi penulis dan belum tentu mewakili pandangan FPCI UGM.

Referensi

Brown, D. (2022, January 12). China and Taiwan: A really simple guide to a growing conflict. BBC. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-59900139

Davies, A., & Lukov, Y. (2022, August 4). China fires missiles near Taiwan after Pelosi visit. BBC News. https://www.bbc.com/news/world-asia-62419858

How the crisis over Taiwan will change US-China relations. (2022, August 11). The Economist. https://www.economist.com/china/2022/08/11/how-the-crisis-over-taiwan-will-change-us-china-relations

Kabinawa, R. (2022, August 11). Kunjungan Pelosi ke Taiwan, ketegangan AS-Cina: Bagaimana pengaruhnya terhadap negara ASEAN? The Conversation. https://theconversation.com/kunjungan-pelosi-ke-taiwan-ketegangan-as-cina-bagaimana-pengaruhnya-terhadap-negara-asean-188358

McDonell, S. (2022, August 9). China-Taiwan: What we learned from Beijing’s drills around the island. BBC News. https://www.bbc.com/news/62460809

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet