Langkah Penurunan Angka Pelecehan Seksual di Inggris Pascakasus Sarah Everard

Oleh: Ditria Nabila

Malam hari di selatan London, suasana duka menyelimuti. Banyak orang berkumpul untuk mengenang Sarah Everard, seorang wanita berusia 33 tahun dari Inggris, yang ditemukan meninggal beberapa hari setelah hilang saat berjalan pulang sendirian dari apartemen temannya. Sarah diculik dan dibunuh oleh polisi Inggris berusia 48 tahun yang bernama Wayne Couzens (Harrison, 2021). Area tugu Clapham Common dipenuhi dengan orang yang berkabung, termasuk Kate Middleton, Adipati Cambridge (Kindelan, 2021). Namun, acara memorial berakhir dengan kekerasan dan kegaduhan. Polisi menginjak-injak bunga dan lilin yang diletakkan untuk mengenang Everard dan mencoba untuk menekan atau membungkam wanita yang berbicara untuk menghormati Sarah Everard.

Ketegangan memuncak sebelum upacara peringatan, yang secara resmi dibatalkan setelah Polisi Metropolitan menolak mengeluarkan izin kepada penyelenggara. Ini menambah kebencian publik terhadap polisi, yang sudah tinggi setelah kasus penculikan dan pembunuhan Everard. Kasus ini memicu kampanye seruan bagi pria untuk meningkatkan sikap mereka dan bagi petinggi negara untuk lebih menyadari betapa seriusnya masalah ini. Organisasi U.N. Women Britania Raya melaporkan data baru bahwa 97 persen wanita Inggris berusia 18 hingga 24 tahun pernah mengalami pelecehan seksual di tempat umum. (Hassan, 2021). Penemuan itu tentu saja semakin menyudutkan pemerintah Inggris untuk segera bertindak.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan di akun Twitter-nya bahwa pada 16 Maret 2021, ia bertemu dengan para menteri, petugas polisi senior, dan The Crown Prosecution Service untuk mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi wanita dan menjaga jalan agar aman bagi wanita. Tindakan ini meliputi penggandaan dana proyek Safer Streets, yang mendanai perbaikan lingkungan termasuk perbaikan pencahayaan dan CCTV jalan. Pemerintah Inggris juga akan meluncurkan ‘Project Vigilant’ secara menyeluruh, di mana polisi berseragam dan berpakaian biasa mendeteksi tersangka predator dan mencurigakan pada malam hari (UK Government, 2021).

Data menunjukkan bahwa 97% perempuan telah mengalami pelecehan seksual. Itu angka yang sangat tinggi, dan sayangnya itu data statistik yang sebenarnya. Ini adalah krisis hak asasi manusia. Waktunya berhenti mengatakan ini masalah yang terlalu sulit untuk diselesaikan, upaya pencegahan harus segera diterapkan. Mari berharap bahwa kedepannya, jalanan, atau area manapun, adalah tempat yang aman bagi semua orang seperti seharusnya.

Referensi

  1. Harrison, E., 2021. Police clash with mourners at Sarah Everard vigil in London. [online] the Guardian. Available at: <https://www.theguardian.com/uk-news/2021/mar/13/as-the-sun-set-they-came-in-solidarity-and-to-pay-tribute-to-sarah-everard> [Accessed 16 March 2021].
  2. Hassan, J., 2021. [online] Available at: <https://www.washingtonpost.com/world/2021/03/11/sarah-everard-police-case/> [Accessed 16 March 2021].
  3. Kindelan, K., 2021. Duchess Kate visits Sarah Everard memorial as attention focuses on women’s safety in public. [online] ABC News. Available at: <https://abcnews.go.com/GMA/News/duchess-kate-visits-sarah-everard-memorial-focus-grows/story?id=76467908> [Accessed 16 March 2021].
  4. UK Government, 2021. Government moves to provide reassurance to women and girls: 15 March 2021. [online] Available at: <https://www.gov.uk/government/news/government-moves-to-provide-reassurance-to-women-and-girls-15-march-2021> [Accessed 18 March 2021].

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet