Langkah Mundur Truss: Saatnya Britania Menyelenggarakan Pemilu?
Oleh: Gregorius Nugroho Arimurti
Pemimpin Partai Konservatif, Elizabeth Truss, memutuskan untuk mundur dari jabatan Perdana Menteri Britania Raya pada Kamis (20/10). Keputusan ini diumumkan Truss melalui konferensi pers yang digelar di Downing Street Nomor 10. Meski telah mengundurkan diri, Truss akan tetap menjabat sebagai perdana menteri sebelum penggantinya terpilih.
Pengunduran diri Truss menjadi puncak dari gelombang krisis yang melanda Britania Raya sejak akhir September. Krisis yang menghantam sektor keuangan Britania dan mencoreng nama Partai Konservatif itu dipicu oleh ‘mini-budget’ lansiran Truss. ‘Mini-budget’ adalah program ekonomi yang mencakup pengaturan harga energi dan pengurangan pajak penghasilan. Selain itu, program ini juga membatalkan kenaikan pajak korporasi yang pada awalnya akan diterapkan tahun depan (HM Treasury, 2022).
Paket kebijakan yang diumumkan bekas Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng itu dianggap telah melemahkan mata uang Sterling dan meningkatkan biaya pinjaman jangka panjang pemerintah. Hal ini berdampak pada ekonomi Britania Raya yang tengah menghadapi guncangan inflasi dan kenaikan harga energi.
Sebagai respons terhadap dampak buruk yang dihasilkan ‘mini-budget’, sejumlah pihak menekan Truss untuk mengundurkan diri. Salah satu di antaranya adalah Jamie Wallis, anggota parlemen dari Bridgen dan Porthcawl. Politisi Partai Konservatif ini menekan pemimpin partainya sendiri untuk mundur karena telah merusak kredibilitas ekonomi Britania Raya (Wallis, 2022). Argumen serupa juga disampaikan 6 anggota parlemen dari Partai Konservatif (Elgot, 2022).
Meski ditekan berbagai pihak, Truss menolak mundur dan memilih untuk mencabut sebagian isi ‘mini-budget’ miliknya. Saat langkah tersebut terbukti tak mampu memperbaiki keadaan, Truss akhirnya meminta Kwarteng untuk mengundurkan diri pada Jumat (14/10). Pengunduran diri ini menjadikan Kwarteng salah satu menteri keuangan dengan masa jabatan tersingkat dalam sejarah Britania Raya (Penna, 2022).
Truss kemudian melantik Jeremy Hunt, mantan menteri luar negeri, sebagai pengganti Kwarteng. Setelah 3 hari menjabat sebagai menteri keuangan, Hunt memutuskan untuk mencabut sebagian besar peraturan dalam ‘mini-budget’ Truss, termasuk pembatalan kenaikan pajak korporasi dan pengurangan pajak penghasilan (Partington, 2022). Di samping itu, Hunt juga mengubah rencana Truss untuk menetapkan harga energi selama 2 tahun. Sebaliknya, Hunt akan menetapkan batas tersebut selama 6 bulan.
Sepekan setelahnya, Suella Braverman mengikuti jejak Kwarteng dengan mundur dari posisinya sebagai menteri dalam negeri. Dalam surat pengunduran dirinya, Braverman menjelaskan bahwa ia mundur karena menyalahi protokol (Braverman, 2022). Melalui surat yang sama, Braverman juga mengkritisi Truss yang enggan mengakui kesalahannya dalam penerapan ‘mini-budget’.
Pengunduran diri dua menteri tersebut akhirnya memaksa Truss untuk menyerahkan kekuasaan yang hanya sempat ia pegang selama 45 hari. Untuk mencari pengganti Truss, Partai Konservatif akan menyelenggarakan pemungutan suara internal yang akan berjalan selama satu pekan (Elgot, 2022). Hasil penghitungan suara yang diumumkan pada 28 Oktober akan menentukan perdana menteri Britania Raya yang baru.
Di sisi lain, partai-partai oposisi mendorong pemerintah Britania Raya untuk menyelenggarakan pemilihan umum lebih awal setelah Truss mengumumkan pengunduran dirinya. Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, melihat pemilihan umum sebagai jalan keluar dari guncangan ekonomi dan politik yang tengah melanda Britania Raya. “Kita perlu melaksanakan pemilihan umum supaya publik dapat memutuskan langkah apa yang perlu diambil untuk menyelesaikan kekacauan ini”, ujar Starmer dalam sebuah wawancara dengan BBC (2022).
Usulan serupa juga disampaikan oleh Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. Politisi dari Partai Nasional Skotlandia itu menyatakan bahwa pemilihan umum harus diselenggarakan dalam waktu dekat agar rakyat Britania Raya dapat memilih pemimpin baru mereka secara demokratis (BBC, 2022). Meski begitu, Sturgeon ragu jika suara rakyat Skotlandia akan didengarkan dalam pemilihan umum tersebut. “Selama kita menganut sistem Westminster, selalu ada kemungkinan kita akan mendapatkan perdana menteri yang tidak kita pilih”, imbuhnya.
Jika disetujui, usulan Starmer dan Sturgeon akan memicu pemilihan umum ketiga Britania Raya dalam 10 tahun terakhir. Dalam pemilihan tersebut, posisi Partai Konservatif akan dirugikan oleh serangkaian skandal yang berlangsung selama pemerintahan Boris Johnson dan Elizabeth Truss. Sedangkan, Partai Buruh ysng menjadi oposisi selama 12 tahun akan menawarkan stabilitas dan kepastian ekonomi sebagai janji kampanye mereka.
Gregorius Nugroho Arimurti adalah anggota divisi Penelitian dan Pengembangan FPCI UGM. Artikel ini melambangkan opini pribadi penulis dan belum tentu mewakili opini FPCI UGM
Referensi
BBC. 2022. General election is now a democratic imperative, says Sturgeon. BBC. https://www.bbc.com/news/uk-scotland-63332119. Diakses pada 21 Oktober 2022.
Braverman [@SuellaBraverman]. 2022. My letter to the Prime Minister. [Tweet]. Twitter. https:// twitter.com/SuellaBraverman/status/1582762282626736128?ref_src=twsrc%5Egoogle%7Ctwcamp%5Eserp%7Ctwgr%5Etweet. Diakses pada 21 Oktober 2022.
Elgot, J. 2022. ‘The game is up’: who are the Tory MPs calling for Truss to quit. The Guardian. https://www.theguardian.com/politics/2022/oct/20/the-game-is-up-who-are-the-tory-mps-who-called-for-truss-to-quit. Diakses pada 21 Oktober 2022.
HM Treasury. 2022. The Growth Plan 2022. gov.uk. https://www.gov.uk/government/ publications/the-growth-plan-2022-documents. Diakses pada 21 Oktober 2022.
______. 2022. Truss triggers Tory leadership contest — what happens next? The Guardian. https://www.theguardian.com/politics/2022/oct/20/tory-leadership-contest-what-happens-next-liz-truss-resigns. Diakses pada 21 Oktober 2022.
Nevett, J. dan S. Francis. 2022. Keir Starmer leads calls for immediate general election. BBC. https://www.bbc.com/news/uk-politics-63328852. Diakses pada 21 Oktober 2022.
Penna, D. 2022. How Kwasi Kwarteng’s 38 days compare to the shortest-serving chancellors in history. The Telegraph. https://www.telegraph.co.uk/politics/2022/10/14/kwasi-kwarteng- shortest-serving-chancellors-exchequer/. Diakses pada 21 Oktober 2022.
Wallis. [JamieWallisMP]. 2022. In recent weeks, I have watched as the Government has undermined Britain’s economic credibility & fractured our Party irreparably. [Tweet]. Twitter. https://twitter.com/JamieWallisMP/status/1581700889102123009?cxt=HHwWgoDQvYKlqvMrAAAA. Diakses pada 21 Oktober 2022.