Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia: Misi Perdamaian atau Hanya Dialog Bisnis dan Kerjasama?
Oleh: Sandya Azarine Winsafitri
Telah sering terdengar di telinga kita bahwa salah satu cita-cita bangsa Indonesia adalah harus terlibat dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia–seperti yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Dalam pelaksanaannya, lawatan Presiden Jokowi ke Rusia dan Ukraina pada akhir Juni lalu menjadi salah satu perwujudan atas cita-cita bangsa Indonesia tersebut. Hal ini juga ditegaskan oleh Jokowi yang menyatakan bahwa kunjungannya terhadap kedua negara yang sedang berkonflik tersebut dilandaskan pada prioritas politik luar negeri Indonesia dalam isu perdamaian dan kemanusiaan yang diamanatkan oleh konstitusi (Kementerian Luar Negeri RI, 2022a).
Namun, apa output nyata dari kunjungan Jokowi tersebut? Apakah Jokowi benar-benar menjadi agen perdamaian atau kunjungan tersebut hanya sekedar menjadi ajang untuk berdialog membahas bisnis dan kerjasama antara Indonesia dengan Ukraina dan Rusia?
Pertama-tama, Jokowi mengunjungi Presiden Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv pada tanggal 29 Juni 2022 (Kementerian Luar Negeri RI, 2022b). Kunjungan tersebut selain didasari oleh adanya cita-cita dari bangsa Indonesia juga didasari oleh kepedulian masyarakat Indonesia terhadap konflik yang melanda di Ukraina. Jokowi juga menawarkan bantuan kepada Ukraina, utamanya dalam bidang medis seperti bantuan obat-obatan serta rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv. Di samping itu, sebagai tuan rumah G20 tahun ini, tentu saja tak lupa Jokowi kembali mengajak Zelenskyy untuk hadir di dalam KTT G20 pada esok November.
Kunjungan Jokowi tersebut mendapatkan sambutan yang baik dari Zelenskyy. Hal ini terbukti dengan apresiasi yang diberikan terhadap tindakan Jokowi sebagai satu-satunya pemimpin dari negara Asia yang berkunjung ke Ukraina semenjak konflik. Namun, hingga hari ini terlihat bahwa Zelenskyy masih belum dapat memberikan kepastian akan kehadirannya. Dilansir dari CNN Indonesia (2022), Zelenskyy menyatakan bahwa kehadirannya dalam KTT G20 tergantung pada situasi negaranya serta komposisi peserta dari KTT esok.
Dalam kaitannya dengan upaya mewujudkan perdamaian dunia, Jokowi menawarkan diri untuk menjadi perantara pembawa pesan dari Presiden Ukraina untuk Presiden Rusia. Hal ini telah sukses dilaksanakan oleh Jokowi dan disampaikan oleh beliau dalam press conference yang diadakan dalam kunjungannya di Istana Kremlin pada Kamis lalu. Jokowi menyatakan bahwa beliau telah berhasil menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin. Selain itu, Jokowi juga berusaha menegaskan kepada Putin bahwa diperlukan adanya pengedepanan usaha penyelesaian konflik Rusia–Ukraina secara damai melalui dialog-dialog terbuka (Arbar, 2022).
Walaupun beberapa media mainstream mengabarkan bahwa Putin cukup senang terhadap kunjungan Jokowi ke Kremlin, sayangnya pemimpin Rusia tersebut tidak menunjukkan adanya ketertarikan serius dengan menanggapi isu-isu perdamaian yang ditegaskan oleh Jokowi dalam kunjungannya. Putin terlihat hanya memberikan beberapa perkembangan terkini mengenai kondisi krisis di Ukraina.
Hal lain tetapi masih dalam rangka untuk mengusahakan keamanan dan perdamaian dunia, Jokowi menyampaikan kekhawatirannya mengenai suplai bahan makanan di dunia seiring dengan memanasnya konflik Rusia–Ukraina, mengingat bahwa kedua negara tersebut adalah pemasok utama bahan pangan (utamanya roti) bagi dunia. Menurutnya, tanpa adanya integrasi suplai bahan pangan dari Rusia dan Ukraina, maka usaha untuk mengembalikan global supply chains tidak akan tercapai.
Sebagai rekan dalam hubungan kerjasama maupun diplomasi, Putin terlihat turut membahas ihwal yang lain dengan Jokowi, seperti contohnya potensi kerjasama antara Rusia dengan Indonesia dalam bidang nuklir serta transportasi. Menurut Putin, beberapa perusahaan milik Rusia seperti Rosatom State Corporation dapat ikut andil dalam proyek terkait bidang energi dan Russian Railways dapat ikut serta pula dalam upaya pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibukota negara (Arbar, 2022). Selain itu, kedua pemimpin tersebut juga membahas mengenai inisiatif zona perdagangan bebas antara Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia yang akan segera dibicarakan dengan lanjut sebelum akhir tahun nanti.
Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kunjungan Presiden Jokowi yang juga sekaligus menjabat sebagai pimpinan dari G20 tahun ini ke Rusia dan Ukraina tak hanya berjalan dalam rangka memenuhi cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia. Jokowi juga memanfaatkan peluang tersebut untuk membicarakan urusan-urusan lain seperti kerjasama dan bisnis dalam pertemuannya. Sebagai hasil konkret dari kunjungan tersebut, Jokowi telah berhasil menyampaikan pesan perdamaian kepada kedua negara terkait. Selain itu, atas respon dari kekhawatiran Jokowi terhadap pasokan pangan dunia, Putin menjamin bahwa Rusia tidak melakukan pembatasan apapun terhadap ekspor. Presiden Rusia tersebut menyatakan bahwa masalah ekspor bahan pangan telah didiskusikan bersama Sekjen PBB dan agensi PBB, UNCTAD, serta menyebutkan bahwa masih ada alternatif lain untuk jalur ekspor seperti melalui Laut Hitam, Polandia, Belarusia, dan Laut Azov (Kremlin, 2022). Terakhir, Kremlin menulis bahwa dalam pidatonya Putin menegaskan kepada Jokowi sebagai pimpinan dari KTT G20 tahun 2022 untuk segera mengambil tindakan nyata supaya situasi di dunia tidak semakin memburuk dan menyiapkan KTT G20 dengan baik.
Sandya Azarine Winsafitri adalah anggota divisi Penelitian dan Pengembangan FPCI UGM. Artikel ini melambangkan opini pribadi penulis dan belum tentu mewakili opini FPCI UGM
REFERENSI
Arbar, T. F. (2022, July 1). Ini Hasil Kunjungan Jokowi ke Rusia, Apa Saja? CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220701120707-4-352119/ini-hasil-kunjungan-jokowi-ke-rusia-apa-saja/1
CNN Indonesia. (2022, June 30). 4 Hasil Pertemuan Jokowi dan Presiden Zelensky di Ukraina. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220630071703-134-815318/4-hasil-pertemuan-jokowi-dan-presiden-zelensky-di-ukraina/2
Kementerian Luar Negeri RI. (2022a, June 30). Presiden Jokowi: Kunjungan ke Ukraina Wujud Kepedulian Indonesia untuk Ukraina. Kementerian Luar Negeri RI. https://kemlu.go.id/portal/id/read/3752/berita/president-jokowi-the-visit-to-ukraine-shows-indonesias-concern-for-ukraine
Kementerian Luar Negeri RI. (2022b, July 1). Bertemu Dengan Presiden Putin Presiden Jokowi Indonesia Siap Menjembatani Komunikasi Rusia Ukraina. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. https://kemlu.go.id/portal/id/read/3756/berita/bertemu-dengan-presiden-putin-presiden-jokowi-indonesia-siap-menjembatani-komunikasi-rusia-ukraina
Kremlin. (2022, June 30). Meeting with Indonesian President Joko Widodo. Moscow Kremlin. http://kremlin.ru/events/president/news/68787