Diplomasi Ekonomi Sebagai Prioritas Polugri Indonesia Maju

Oleh Salsabella Adista Trisnu Pramesti

Dilantiknya Joko Widodo sebagai presiden periode 2019–2024 menandai babak baru untuk politik luar negeri Indonesia. Dalam menjalankan politik luar negerinya, Indonesia memiliki fokus pada four plus one. Pada pidato yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, bahwa fokus ini meliputi diplomasi ekonomi, diplomasi perlindungan warga negara, diplomasi kedaulatan dan kebangsaan, meningkatkan kontribusi dalam dunia internasional, serta menguatkan infrastruktur diplomasi.

Penguatan diplomasi ekonomi merupakan prioritas utama dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Berbagai langkah telah dirancang untuk mewujudkan diplomasi ekonomi, termasuk mengatasi isu-isu struktural domestik. Selain itu, pengawasan terhadap produk ilegal, meningkatkan ekspor, mengundang investor, dan membangun Sumber Daya Manusia, peningkatan kekuatan pasar domestic dan. terobosan pasar non-tradisional seperti yang sudah berhasil dilakukan Indonesia untuk menembus pasar Afrika melalui Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2018 dan Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (IAID) 2019 dalam bidang perdagangan, investasi dan pembangunan infrastruktur.

Politik luar negeri diplomasi ekonomi Indonesia juga dilakukan dengan penguatan terhadap perdagangan dan investasi dengan menyelesaikan diskusi dengan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA). Selanjutnya adalah promosi investasi dan outbond investment untuk mengembangkan kepentingan nasional, salah satunya melalui Halal Summit 2020. Langkah yang lain juga dengan menjaga kepentingan strategis ekonomi Indonesia, yaitu berkaitan dengan kelapa sawit yang melibatkan hajat hidup masyarakat Indonesia, khususnya petani kecil.

Langkah terakhir adalah dengan mendukung ekonomi 4.0 yang meliputi digital dan ekonomi kreatif karena memperkuat Indonesia dalam bidang digital dapat mencegah dari ketertinggalan. Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas manufaktur berbasis teknologi di Indonesia melalui transformasi ekonomi yang bergantung pada Sumber Daya Alam kepada industri yang kompetitif dalam manufaktur modern dan jasa.

--

--

Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM
Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

Written by Foreign Policy Community of Indonesia chapter UGM

“Shape & promote positive Indonesian internationalism throughout the nation & the world.” | Instagram: @fpciugm | LINE: @toh2615q | LinkedIn: FPCI Chapter UGM

No responses yet