Cerita Lain di Balik Euro 2020
Oleh: Dewa Adi Nugraha
Euro 2020 telah usai dengan mengantarkan Italia sebagai juaranya. Namun dibalik kesuksesan penyelenggaraanya, terselip pula cerita-cerita lain di balik Euro 2020. Berbagai pelecehan rasial terhadap beberapa pemain Inggris terjadi setelah kekalahan Inggris di final Euro 2020. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi target rasisme setelah gagal mengeksekusi penalti. Ketiga pemain tersebut merupakan pemain keturunan kulit hitam. Bahkan terjadi perusakan pada mural penghormatan Marcus Rashford. Pihak kepolisian sedang menyelidiki tindakan rasisme dan vandalisme oleh suporter Inggris. Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengutuk pelecehan rasial yang terjadi (Morse, 2021).
Desain jersey Ukraina untuk ajang Euro 2020 sempat memicu kontroversi, khususnya dari Rusia. Model jersey Ukraina dihiasi dengan slogan “Glory to Ukraine!” dan “Glory to the Heroes!”, sebuah frasa yang biasa digunakan dalam salam militer Ukraina serta terdapat gambar peta yang mencakup wilayah Krimea (Gabrielle, 2021). Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menilai hal tersebut merupakan langkah provokasi politik. Rusia mengklaim semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggapnya sebagai bagian dari wilayahnya, tetapi ditolak secara internasional. Adapun Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pilihan jersey Ukraina merupakan hak prerogatif (BBC News, 2021). Sementara itu, UEFA menyatakan bahwa semua jersey dari peserta Euro 2020 telah disetujui.
Pada perhelatan Euro 2020 kali ini sponsor merek Tiongkok meningkat ketimbang pada Euro 2016 lalu. Empat perusahaan Tiongkok yaitu Hisense, Alipay, Vivo, dan TikTok masuk di antara 12 sponsor Euro 2020. Padahal lima tahun silam hanya ada satu sponsor asal Tiongkok yaitu televisi Hisense (Bestari, 2021). Unit pembayaran Alibaba Group, Alipay, mencapai kesepakatan kemitraan untuk Euro 2020 dan 2024 serta menjadi mitra pembayaran global resmi Euro 2020. Sementara Vivo menyetujui kesepakatan dua turnamen dan menjadi penyedia smartphone resmi untuk ajang tersebut. Serta TikTok telah menjadi platform hiburan digital pertama yang mensponsori turnamen sepak bola eropa (Xinhua dkk, 2021). UEFA sendiri menolak mengungkapkan jumlah nilai kerja sama dengan alasan adanya klausul kerahasiaan. Direktur Pelaksana Internasional, Media dan Olahraga Kantar, Pierre Justo mengatakan perusahaan Tiongkok dengan dorongan dari pemerintahnya berusaha menggunakan sepak bola untuk membuka pasar baru di luar Tiongkok. (Bestari, 2021).
References
Bestari, N., 2021. Ternyata Sepakbola Euro 2020 ‘Dikuasai’ China. [online] CNBC Indonesia. Available at: <https://www.cnbcindonesia.com/news/20210625202044-4-256092/ternyata-sepakbola-euro-2020-dikuasai-china>.
BBC News, 2021. Ukraine’s Euro 2020 football kit provokes outrage in Russia. [online] BBC News. Available at: < https://www.bbc.com/news/world-europe-57379875>.
Gabrielle, T., 2021. Soccer Ukraine’s new soccer kit sparks outrage in Russia ahead of Euro. [online] Reuters. Available at: <https://www.reuters.com/lifestyle/sports/soccer-ukraines-new-soccer-kit-causes-outrage-russia-2021-06-06/>.
Morse, B., 2021. Racist abuse directed at England players after Euro 2020 final defeat is described as ‘unforgivable’ by manager Gareth Southgate [online] CNN International. Available at: <https://edition.cnn.com/2021/07/12/football/england-racist-abuse-bukayo-saka-jadon-sancho-marcus-rashford-euro-2020-final-spt-intl/index.html>.
Xinhua, H.. Cong, G., and Wei, H., 2021. Chinese Brands Top Euro 2020 Sponsorship. [online] Nikkei Asia. Available at: <https://asia.nikkei.com/Spotlight/Caixin/Chinese-brands-top-Euro-2020-sponsorship>.