Akhir Operasi Barkhane: Karpet Merah Bagi Rusia?
Oleh: Gregorius Nugroho Arimurti
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, secara resmi mengakhiri keterlibatan langsung negaranya dalam operasi kontraterorisme Barkhane di wilayah Sahel pada Rabu (9/11). Keputusan tersebut disampaikan Macron dalam forum la Revue nationale stratégique yang digelar di Toulon. Dalam forum yang sama, Macron juga menyampaikan visinya mengenai reorientasi strategi pertahanan Prancis ke benua Eropa (News Wires, 2022). Meski begitu, Macron menyatakan bahwa angkatan bersenjata Prancis akan tetap ditempatkan di Afrika dan Timur Tengah.
Barkhane adalah operasi kontraterorisme yang diluncurkan Prancis pada tahun 2014. Operasi ini ditujukan untuk mengatasi masalah terorisme yang menjamur di wilayah Sahel (Doxsee, 2022). Dalam menjalankan tugasnya, pasukan Prancis yang menjadi bagian dari Barkhane bekerjasama dengan angkatan bersenjata dari lima negara. Kelimanya adalah Mauritania, Mali, Burkina Faso, Niger, dan Chad.
Namun, kudeta militer yang terjadi di Mali pada tahun 2020 menangguhkan keterlibatan negara itu dalam kerja sama militer tersebut. Hal ini diperburuk oleh konflik diplomatik antara Prancis dan junta militer Mali yang memaksa pasukan Barkhane keluar dari Mali. Pada titik itu, operasi Barkhane secara efektif telah berakhir.
Sebagai pengganti pasukan Barkhane, junta militer Mali mengundang perusahaan militer swasta Wagner Group untuk beroperasi di Mali. Perusahaan asal Rusia ini diundang junta militer Mali untuk memperkuat kedudukan politik mereka ketimbang menyelesaikan masalah terorisme yang melanda Mali (Doxsee et. al., 2022).
Kondisi Mali kemudian memunculkan pertanyaan, bagaimana Prancis mengatasi terorisme dan ekspansi pengaruh Rusia tanpa operasi Barkhane? Macron menjawab pertanyaan tersebut dengan meninjau kembali kerja sama militer antara Prancis dan negara-negara Sahel selama enam bulan ke depan. Bentuk kerja sama baru ini memungkinkan Prancis untuk membentuk pasukan yang lebih fleksibel (Schofield, H., 2022).
Gregorius Nugroho Arimurti adalah anggota divisi Penelitian dan Pengembangan FPCI UGM. Artikel ini melambangkan opini pribadi penulis dan belum tentu mewakili opini FPCI UGM
Referensi list
NEWS WIRES. 2022. Macron unveils shift in military posture as war returns to Europe. France 24. https://www.france24.com/en/africa/20221109-france-reorientates-its-military-goals-as-war- returns-to-europe. Diakses pada 12 November 2022.
Doxsee, C. 2022. The End of Operation Barkhane and the Future of Counterterrorism in Mali. CSIS. https://www.csis.org/analysis/end-operation-barkhane-and-future-counterterrorism-mali. Diakses pada 12 November 2022.
Doxsee, C. dll. 2022. Tracking the Arrival of Russia’s Wagner Group in Mali. CSIS. https://www.csis.org/analysis/tracking-arrival-russias-wagner-group-mali. Diakses pada 12 November 2022.
Schofield, H. 2022. France calls time on anti-jihadist Operation Barkhane in Sahel. BBC. https://www.bbc.com/news/world-europe-63555611. Diakses pada 12 November 2022.